StrukturTanah Mempertahankan Struktur Tanah 3. Menanam rumput dan legumes. Biomasa organik tanaman tersebut dapat membantu menstabilasi agregat 4. Pertumbuhan legum juga Jenistanah ini berupa tanah mineral yang mempunyai perkembangan profil, agak tebal, tekstur lempung berat, struktur kersai (granular) di lapisan atas dan gumpal hingga pejal di lapisan bawah, konsistensi bila basah sangat lekat dan plastis, bila kering sangat keras dan tanah retak-retak, umumnya bersifat alkalis, kejenuhan basa, dan kapasitas Perhatiandalam pengamatan untuk analisis stratigrafi lokal dilakukan terhadap perubahan warna lapisan batuan, tekstur butiran, struktur batuan, perubahan jenis tanah dan derajat keasaman. Pengamatan terhadap perubahan warna lapisan batuan dilakukan karena warna lapisan batuan berbeda-beda tergantung jenis sedimennya. Kelastekstur tanah liat mampu menahan air lebih baik dibandingkan kelas tekstur lainnya. Tingginya kelembaban tanah pada lapisan teratas sangat mempengaruhi laju infiltrasi. Hillel (1998) mengatakan bahwa serapan tanah bernilai rendah saat kandungan air tanah awal tinggi dan serapan tanah akan meningkat dengan menurunnya air tanah, akibatnya tanahsecara umum adalah quartz sio 2 kalsit caco 3 feldspar dan biotit 2 tekstur tanah, istilah mekanika tanah diberikan oleh karl von terzaghi pada tahun 1925 melalui bukunya erdbaumechanik auf bodenphysikalicher grundlage mekanika tanah berdasar pada sifat sifat dasar fisik tanah yang warnapada profil tanah dilakukan dengan mengunakan pisau pandu sehingga terlihat batas perbedaan warna lapisan-lapisan tanah. Setelah itu morfologi tanah pada warna, struktur, tekstur dan konsistensi, serta sifat kimia tanahberupa pH, C-organik, KTK, kandungan bsa-basa dapat dipertukarkan, kejenuhan basa, LAPORANPRAKTIKUM ILMU TANAH TEKSTUR TANAH DISUSUN OLEH : NAMA : MEI RISKI SETIAWAN NIM : 1604020007 FAKULTAS : PERTANIA SifatFisika Tanah (Bagian 1: Tekstur Tanah) Tekstur Tanah. Tanah disusun dari butir-butir tanah dengan berbagai ukuran. Bagian butir tanah yang berukuran lebih dari 2 mm disebut bahan kasar tanah seperti kerikil, koral sampai batu. Bagian butir tanah yang berukuran kurang dari 2 mm disebut bahan halus tanah. Bahan halus tanah dibedakan menjadi: tanah kemantapan agregat tanah, kelembaban tanah dan sebagainya. Berat volume tanah dipegaruhi oleh bagian rongga pori tanah, struktur tanah, pertumbuhan akar, aktivitas mikroorganisme dan peningkatan bahan organik. Makin tinggi pemberian bahan organik ke dalam tanah maka berat volume akan semakin rendah, berkisar antara 1,0 Perkembangantanah adalah proses pembentukan tanah lanjut setelah terbentuknya horison C. Karena proses perkembangan tanah yang terus berjalan, maka bahan induk tanah berubah berturut-turut menjadi tanah muda, tanah dewasa, dan tanah tua. Menurut Hardjowigeno (1993) dalam Anonim (2011), ciri dari tingkat perkembangan tanah adalah sebagai JxV9. - Lapisan horizon tanah adalah tanah yang lapisannya kurang lebih sejajar dengan lapisan Bumi. Menurut Heri Kiswanto dalam buku Fisika Lingkungan 2022, lapisan horizon tanah terbentuk bersamaan dengan proses pembentukan umum, horizon tanah terbagi menjadi tiga lapisan utama. Namun, sering kali tanah memiliki lapisan atas dan bawah. Dikutip dari buku Pengantar Bercocok Tanah Agroekologis 2021 oleh Nuni Gofar dkk, lapisan horizon tanah terdiri atas Horizon O Horizon A Horizon E Horizon B Horizon C Horizon D/R. Baca juga Alasan Mengapa Konservasi Tanah Diperlukan Berikut penjelasannya Horizon O Lazim juga disebut tanah organik. Horizon O dalah lapisan tanah yang bisa dikatakan sering terjamah manusia, karena terletak paling atas dan ditumbuhi tanaman. Horizon ini sangat kaya akan bahan organik. Ciri utama lapisan tanah ini ialah warnanya yang cenderung gelap kehitaman. Horizon A Adalah lapisan horizon tanah yang mengalami pencucian bahan organik serta mineral. Ketebalannya berkisar 20 sampai 35 sentimeter. Nama lain lapisan ini ialah topsoil. Terletak di bawah horizon O, tanah ini memiliki campuran bahan organik juga sedimen. Sehingga warnanya paling gelap dibanding lapisan lainnya. Mengapa? Karena horizon A terdiri dari humus, akar tanaman, unsur hara, juga biota atau makhluk hidup juga 4 Penyebab Kerusakan Tanah Horizon E Merupakan lapisan eluvial berwarna cerah. Hampir sama seperti horizon B, lapisan tanah ini mengandung sedikit mineral. Karena horizon E adalah jalur rembesan air yang menembus sampai lapisan tanah terakhir. Horizon ini bisa berada di bawah horizon O ataupun A. Apabila letaknya di bawah horizon A, warna tanahnya jadi lebih muda. Karena kandungan bahan organiknya lebih sedikit. Horizon B Horizon tanah yang terbentuk dari proses illuviasi dari bahan-bahan yang tercuci, yaitu horizon B atau subsoil. Lapisan ini terbentuk akibat proses penimbuhan serta pencucian bahan organik dan mineral dari horizon di atasnya horizon A. Adapun karakteristik horizon B atau lapisan tanah bawah, yaitu warnanya lebih terang karena tidak mengandung bahan organik, sehingga tingkat kesuburannya rendah. Baca juga Jenis-jenis Tanah di Indonesia beserta Persebarannya Horizon C Merupakan lapisan horizon tanah dengan tingkat kesuburan yang rendah. Lapisan ini berupa bahan induk yang telah melapuk. Nama lainnya adalah zona regolith. Horizon ini hanya memiliki sedikit bahan organik dan mineral, akibat penghancuran serta pelapukan. Horizon D/R Batuan keras yang belum terlapukkan terdapat pada horizon tanah D/R. Lapisan ini hanya tediri dari batuan keras yang belum pernah melapuk. Lapisan horizon tanah ini sering juga disebut batuan induk atau dasar bedrock, yang letaknya paling dalam. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Profil dan Solum Tanah Profil tanah adalah penampang melintang vertikal tanah yang terdiri atas lapisan tanah solum dan lapisan bahan induk. Adapun solum tanah adalah bagian dari profil tanah yang terbentuk sebagai akibat proses pembentukan tanah Perbedaan horizon tanah disebabkan pengendapan yang berulangulang oleh genangan air atau penyucian tanah leached dan karena proses pembentukan tanah. Proses pembentukan horizon-horizon tersebut akan menghasilkan benda alam baru yang disebut tanah. Penampang vertical dari tanah menunjukkan susunan horizon yang disebut profil tanah. Horizon-horizon yang menyusun profil tanah dari atas ke bawah adalah horizon O, A, B, C, dan D atau R bed rock. Adapun horizon yang menyusun solum tanah hanya terdiri atas horizon A dan B. a. Horizon O Horizon ini dapat ditemukan pada tanah-tanah hutan yang belum terganggu. Horizon O merupakan horizon organik yang terbentuk di atas lapisan tanah mineral. b. Horizon A Horizon ini terdiri atas campuran bahan organik dan bahan mineral. Horizon A merupakan horizon yang mengalami penyucian. c. Horizon B Horizon B terbentuk dari adanya proses penimbunan iluviasi dari bahan-bahan yang tercuci dari horizon A. d. Horizon C Horizon C tersusun atas bahan induk yang sudah mengalami sedikit pelapukan dan bersifat tidak subur. e. Horizon D atau R Horizon D atau R tersusun atas batuan keras yang belum terla pukan. Horizon D atau R disebut juga batuan induk atau batuan dasar. Warna, Tekstur, dan Struktur Tanah a. Warna Tanah Warna tanah merupakan petunjuk untuk beberapa sifat tanah. Faktor penyebab adanya perbedaan warna permukaan tanah pada umumnya terjadi karena perbedaan kandungan bahan organik. Semakin tinggi kandungan bahan organik, berarti semakin gelap warna tanah. Warna tanah disusun oleh tiga jenis variabel, yaitu sebagai berikut. 1 Hue, menunjukkan warna spektrum yang paling dominan sesuai dengan panjang gelombangnya. 2 Value, menunjukkan gelap terangnya warna sesuai dengan banyaknya sinar yang dipantulkan. 3 Chroma, menunjukkan kemurnian atau kekuatan dari warna spektrum. Warna tanah dapat ditentukan dengan membandingkan warna baku pada buku Munsell Soil Colour Chart dengan warna tanah. Warna tanah akan berbeda apabila tanah dalam keadaan basah, lembap, atau kering. Di dalam penentuan warna tanah perlu dicatat bagaimana kondisi tanah tersebut apakah dalam keadaan basah, lembap, atau kering. b. Tekstur Tanah Tektur tanah menunjukkan kasar halusnya butiran tanah. Berdasarkan per ban dingan banyaknya butir-butir pasir, debu, dan liat di dalam tanah terdapat dua belas kelas tekstur tanah, yaitu sebagai berikut. 1 Pasir 2 Pasir berlempung 3 Lempung berpasir 4 Lempung 5 Lempung berdebu 6 Debu 7 Lempung liat 8 Lempung liat berpasir 9 Lempung liat berdebu 10 Liat berpasir 11 Liat berdebu 12 Liat Dari dua belas tekstur tanah tersebut, terdapat empat kelas utama yaitu pasir, lempung, debu dan liat. Di lapangan, tekstur tanah secara sederhana dapat ditentukan dengan memilin tanah dengan jari-jari tangan kasar halusnya tanah. c. Struktur Tanah Struktur tanah merupakan gumpalan-gumpalan kecil dari tanah akibat melekatnya butir-butir tanah satu sama lain. Struktur tanah memiliki bentuk yang berbeda-beda, yaitu sebagai berikut. 1 Lempeng Platy, ditemukan di horizon A. 2 Prisma Presmatic, ditemukan di horizon B pada daerah iklim kering. 3 Tiang Columnar, ditemukan di horizon B pada daerah iklim kering. 4 Gumpal Bersudut Angular Blocky, ditemukan pada horizon B di daerah iklim basah. 5 Gumpal Membulat Sub Angular Blocky, ditemukan pada horizon B di daerah iklim basah. 6 Granuler Granular, ditemukan pada horizon A. 7 Remah Crumb, ditemukan pada horizon A. Sekian materi mengenai Profil, Warna, Tekstur, dan Struktur Tanah dari Geografisku, semoga bermanfaat. Belajar Struktur Tanah ,Warna, Konsistensi dan Teksturnya – Tanah adalah suatu benda alami yang terdapat di permukaan kulit bumi, yang tersusun dari bahan-bahan mineral sebagai hasil pelapukan sisa tumbuhan dan hewan, yang merupakan medium pertumbuhan tanaman dengan sifat-sifat tertentu yang terjadi akibat gabungan dari faktor-faktor iklim, bahan induk, jasad hidup, bentuk wilayah dan lamanya waktu tanah merupakan gabungan berbagai warna komponen penyusun tanah berhubungan langsung secara proporsional dari total campuran warna yang dipantulkan permukaan tanah. Warna tanah sangat ditentukan oleh luas permukaan spesifik yang dikali dengan proporsi volumetrik masing-masing terhadap tanah. Makin luas permukaan spesifik menyebabkan makin dominan menentukan warna tanah, sehingga warna butir koloid tanah koloid anorganik dan koloid organik yang memiliki luas permukaan spesifik yang sangat luas, sehingga sangat mempengaruhi warna tanah ditentukan dengan cara membandingkan dengan warna yang terdapat pada buku “Munsell Soil Color Chart”, warna dinyatakan dalam tiga satuan/kriteria, yaitu kilapan hue, nilai value dan kroma chrome, menurut nama yang tercantum dalam lajur buku tersebut, kilap berhubungan erat dengan panjang gelombang cahaya, nilai berhubungan erat dengan kebersihan suatu warna dari pengaruh warna lain dan kroma yang kadang-kadang disebut juga dengan kejernihan yaitu kemurnian relatif dari spektrum TanahTanah berfungsi sebagai penunjuk dari sifat tanah, karena warna tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor yang terdapat dalam tanah tersebut. Penyebab perbedaan warna permukaan tanah umumnya dipengaruhi oleh perbedaan kandungan bahan organik. Makin tinggi kandungan bahan organik, warna tanah makin gelap. Sedangkan dilapisan bawah, dimana kandungan bahan organik umumnya rendah, warna tanah banyak dipengaruhi oleh bentuk dan banyaknya senyawa Fe dalam tanah. Di daerah berdrainase buruk, yaitu di daerah yang selalu tergenang air, seluruh tanah berwarna abu-abu karena senyawa Fe terdapat dalam kondisi reduksi Fe2+.Pada tanah yang berdrainase baik, yaitu tanah yang tidak pernah terendam air, Fe terdapat dalam keadaan oksidasi Fe3+ misalnya dalam senyawa Fe2O3 hematit yang berwarna merah, atau Fe2O3. 3 H2O limonit yang berwarna kuning cokelat. Sedangkan pada tanah yang kadang-kadang basah dan kadang-kadang kering, maka selain berwarna abu- abu daerah yang tereduksi didapat pula becak-becak karatan merah atau kuning, yaitu di tempat-tempat dimana udara dapat masuk, sehingga terjadi oksidasi besi ditempat tersebut. Keberadaan jenis mineral dapat menyebabkan warna lebih merupakan salah satu sifat fisik tanah yang lebih banyak digunakan untuk pendeskripsian karakter tanah, karena tidak mempunyai efek langsung terhadap tetanaman tetapi secara tidak langsung berpengaruh lewat dampaknya terhadap temperatur dan kelembaban tanah. Warna tanah dapat meliputi putih, merah, coklat, kelabu, kuning dan hitam, kadangkala dapat pula kebiruan atau kehijauan. Kebanyakan tanah mempunyai warna yang tidak murni, tetapi campuran kelabu, coklat dan bercakrust, kerapkali 2-3 warna terjadi dalam bentuk spot-spot, disebut tanah yang berkaitan dengan warna tanah kandungan bahan organik, kondisi drainase dan serasi. Warna tanah digunakan dalam menentukan klasifikasi tanah dan mencirikan perbedaan horizon-horizon tanah, atas dasar warnanya yang muncul sebagai akibat gaya-gaya aktif dalam proses pembentukan tanah. Warna tanah juga sangat dipengaruhi oleh kadar lengas di dalamnya. Tanah yang kering, warnanya lebih muda dibandingkan dengan tanah yang basah, hal ini karena bahan koloid yang kehilangan dilapangan pada umumnya didasarkan atas tipe struktur, klas struktur dan derajat struktur. Ada macam-macam tipe tanah dan pembagian menjadi bermacam-macam klas pula. Disini akan dibagi menjadi 7 tipe tanah yaitu tipe lempeng platy, tipe tiang, tipe gumpal blocky, tipe remah crumb, tipe granulair, tipe butir tunggal dan tipe pejal masif. Dengan pembagian klas yaitu dengan fase sangat halus, halus, sedang, kasar dan sangat kasar. Untuk semua tipe tanah dengan ukuran kelas berbeda-beda untuk masing-masing tegas dan tidaknya agregat tanah dibedakan atas tanah tidak beragregat dengan struktur pejal atau berbutir tunggal, tanah lemah weak yaitu tanah yang jika tersinggung mudah pecah menjadi pecahan-pecahan yang masih dapat terbagi lagi menjadi sangat lemah dan agak lemah, tanah sedang/cukup yaitu tanah berbentuk agregat yang jelas yang masih dapat dipecahkan, tanah kuat strong yaitu tanah yang telah membentuk agregat yang tahan lama dan jika dipecah terasa ada tahanan serta dibedakan lagi atas sangat kuat dan TanahStruktur tanah merupakan susunan ikatan partikel tanah satu sama lain. Ikatan tanah berbentuk sebagai agregat tanah. Apabila syarat agregat tanah terpenuhi maka dengan sendirinya tanpa sebab dari luar disebut ped, sedangkan ikatan yang merupakan gumpalan tanah yang sudah terbentuk akibat penggarapan tanah disebut clod. Untuk mendapatkan struktur tanah yang baik dan valid harus dengan melakukan kegiatan di lapangan, sedang laboratorium relatif sukar terutama dalam mempertahankan keasliannya dari bentuk TanahKonsistensi tanah adalah istilah yang berkaitan sangat erat dengan kandingan air yang menunjukkan manifestasi gaya-gaya fisika yakni kohesi dan adhesi yang berada didalam tanah pada kandungan air yang berbeda-beda. Setiap materi tanah mempunyai konsistensi yang baik bila massa tanah itu besar atau kecil sedikit, dalam keadaan ilmiahataupun sangat terganggu, terbentuk agregat atau tanpa struktur maupun dalam keadaanlembab atau kering. Sekalipun konsistensi tanah dan struktur berhubungan erat satu samalain, struktur tanah menyangkut bentuk ukuran dan pendefinisian agregat alamiah yangmerupakan hasil dari keragaman gaya tarikan di dalam massa tanah. Sebaliknyakonsistensi meliputi corak dan kekuatan dari gaya-gaya juga Mengenal tanah dan pupuk buatan12 Kelas Tekstur TanahTekstur tanah adalah perbandingan relatif dalam persen % antara fraksi-fraksi pasir, debu dan liat. Tekstur erat hubungannya dengan plastisitas, permeabilitas, keras dan kemudahan, kesuburan dan produktivitas tanah pada daerah geografis 12 kelas tekstur tanah menurut USDA antara lain1. PasirApabila rasa kasar terasa sangat jelas, tidak melekat, dan tidak dapat dibentuk bola dan Pasir BerlempungApabila rasa kasar terasa jelas, sedikit sekali melekat, dan dapat dibentuk bola tetapi mudah sekali Lempung BerpasirApabila rasa kasar agak jelas, agak melekat, dan dapat dibuat bola tetapi mudah LempungApabila tidak terasa kasar dan tidak licin, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dan dapat sedikit dibuat gulungan dengan permukaan Lempung BerdebuApabila terasa licin, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dan gulungan dengan permukaan DebuApabila terasa licin sekali, agak melekat, dapat dibentuk bola teguh, dan dapat digulung dengan permukaan Lempung BerliatApabila terasa agak licin, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dan dapat dibentuk gulungan yang agak mudah Lempung Liat BerpasirApabila terasa halus dengan sedikit bagian agak kasar, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dan dapat dibentuk gulungan mudah Lempung Liat BerdebuApabila terasa halus, terasa agak licin, melekat, dan dapat dibentuk bola teguh, serta dapat dibentuk gulungan dengan permukaan Liat BerpasirApabila terasa halus, berat tetapi sedikit kasar, melekat, dapat dibentuk bola teguh, dan mudah dibuat Liat BerdebuApabila terasa halus, berat, agak licin, sangat lekat, dapat dibentuk bola teguh, dan mudah dibuat LiatApabila terasa berat dan halus, sangat lekat, dapat dibentuk bola dengan baik, dan mudah dibuat juga Tips memilih tanah untuk pot / polybagStruktur tanah merupakan gumpalan kecil dari butir- butir kecil ini mempunyai bentuk, ukuran, dan kemantapan ketahanan yang berbeda-beda. Tanah dikatakan tidak berstruktur bila butir-butir tanah tidak melekat satu sama lain disebut lepas, misalnya tanah pasir atau saling melekat menjadi satu satuan yang padu kompak dan disebut massive atau pejal. Tanah dengan struktur baik granuler, remah mempunyai tata udara yang baik, unsur-unsur hara lebih mudah tersedia dan mudah tanah yang baik adalah yang bentuknya membulat sehingga tidak dapat saling bersinggungan dengan tanah menunjukkan kombinasi atau susunan partikel-partikel tanah primer pasir, debu, dan liat sampai pada partikel-partikel sekunder atau ped disebut juga suatu horizon yang berbeda satu profil tanah merupakan satu ciri penting tanah, seperti warna tekstur atau komposisi kimia.Foth, 1988.Ada 3 macam tekstur utama tanah, yaitu tekstur pasir sand yaitu tanah mengandung pasir, presentasinya > 70%,lempung loam yaitu bila tidak ada kandungan pasir dan liat, danliat clay yaitu kandungan liat > 35%.Faktor yang mengontrol pembentukan dan perkembangan tanah, yaitu1. Bahan Induk parent material = p,Tanah terbentuk dari bahan batuan yang mengalami fragmentasi dan proses pelapukan fragmented rock material. Fragmented rock material dapat tetap di atas bedrock asal sebagai bahan yang relatif tidak padu uncosolidated material atau in situ, tapi kebanyakan telah tererosi dan ditransportasikan baik oleh air, angin, es atau gravitasi ke lain tempat membentuk deposit debris mantles. Bahan-bahan deposit tak padu inilah bukan solid bedrock yang umumnya disebut sebagai bahan induk tanah soil parent materials. Tanah bersama dengan debris atau bedrock yang terlapuk di bawahnya disebut sebagai regolithBahan yang merupakan asal tanah disebut sebagai BAHAN INDUK. Sedikit tanah yang berkembang secara langsung dari batuan di bawahnya. Kebanyakan tanah berkembang dari bahan-bahan dari tempat lain. Bahan-bahan di bagian bawah tanah biasanOleh karena batuan tersusun atas mineral-mineral yang beragam serta berbeda ketahanannya terhadap pelapukan, maka mineralogi bahan induk sangat berpengaruh atas laju perkembangan tanah, tipe produk pelapukan, komposisi mineral dari tanah, dan kesuburan kimia tanah. Konsolidasi dan ukuran partikel bahan induk juga berpengaruh atas permeabilitas Iklim climate = clTanah bervariasi bergantung dari iklim. Suhu dan kelembaban menyebabkan perbedaan dalam pelapukan weathering dan pelindian leaching. Sedangkan angin mendistribusikan pasir dan partikel lainnya terutama di daerah iklim arid. Jumlah, intensitas, waktu dan macam dari presipitasi mempengaruhi pembentukan tanah. Perubahan suhu musiman dan harian mempengaruhi kelembeban, aktifitas biologi, laju reaksi kimia dan tipe yang sangat berpengaruh atas pembentukan tanah. Iklim berpengaruh langsung terhadap pembentukan tanah melalui suhu dan curah hujan, dan secara tidak langsung melalui pengaruhnya atas vegetasi organisme dan berinteraksi dengan bentuk lahan relief dalam mempengaruhi hubungan air dan langsung suhu dan curah hujanAir merupakan komponen yang sangat penting dalam semua proses pelapukan kimia dan fisika. Input curah hujan ke dalam tanah mempunyai pengaruh yang besar atas perkembangan tanah melalui pelapukan dan pelindian dari produk pelapukan. Laju pelapukan juga secara kuat bergantung kepada suhu. Setiap kenaikan 10oC, laju reaksi kimia dalam pelapukan akan meningkat 2 atau 3 tidak langsungBiasanya dijumpai hubungan yang kuat antara iklim dan kandungan humus tanah, oleh karena pengaruh dari iklim atas produksi biomas dan laju dekomposisi seresah tanaman dan bahan organik tanah lainnya. Curah hujan akan mempengaruhi produktifitas vegetasi. Suhu berpengaruh atas laju dekomposisi bahan organik, sehingga sehingga kandungan humus yang tinggi biasanya ditemukan pada daerah iklim lembab dan sejuk. Iklim panas, baik kering maupun lembab cenderung menyebabkan kandungan humus yang rendah3. Organisme organisms = o,Organisme mempengaruhi proses pembentukan dan perkembangan tanah dengan berbagai macam cara. Penyebaran flora dan fauna tergantung sebagian besar kepada iklim, topografi, dan pengaruh bahan induk pengaruh organisme sulit dipisahkan dari pengaruh pengaruh vegetasi tampak dalam perbedaan bahan organik antara hutan dan padang rumput. Pada hutan, input BO terbanyak pada permukaan tanah mor humus, sedang pada rumput, penambahan BO juga terjadi pada tanah bawah dan tercampur dengan bahan mineral tanah mull humus oleh aktifitas fauna Relief relief = rAda 3 jalur utama pengaruh relief atas pembentukan tanahpengaruh kelerengan atas jeluk tanahmodifikasi pengaruh iklimmempengaruhi hubungan kelembaban5. Waktu time = tPelapukan dan proses pembentukan tanah pedogenesa terjadi dalam waktu yang lama. Tahap awal terjadi pencampuran bahan organik dan perubahan kimia dan mineralogi pada bahan induk, selanjutnya perubahan kimia, mineralogi dan fisika tanah, sehingga membentuk horison yang jelas, hingga dapat mencapai keadaan steady state, yaitu keadaan tanah yang tidak berubah dalam waktu yang tanah merupakan ketahanan tanah terhadap tekanan gaya-gaya dari luar, yang merupakan indicator derajat manifestasi kekuatan dan corak gaya-gaya fisik adhesi dan kohesi yang bekerja pada tanah selaras dengan tingkat kejenuhan yang mempengaruhi konsistensi tanah ;kadar air tanahBahan – bahan penyemen agregattanahBahan dan ukuran agregat tanahTingkat agregasiFaktor-faktor penentu struktur tanahtekstur, macam lempung, dan kadar bahan organikBaca juga Unsur hara makro dan mikroDemikian artikel tentang Belajar Struktur Tanah ,Warna, Konsistensi dan Teksturnya, semoga bermanfaatBacaan lebih lanjut Kohnke, H. 1968. Soil Physic. Bombay Tata Mc Graw- Hill Publishing. Company Ltd.