1 Dosa Menghalangi Ilmu dan Pemahaman. Kebaikan manusia berawal dari ilmu dan pemahaman yang benar terhadap diri dan hal-hal yang ada di sekitarnya. Hal-hal tersebut seperti pemahaman tentang Allâh, manusia, kehidupan, akhirat dan hakikat-hakikat besar lainnya. Ketika manusia terlumuri oleh noda dosa, maka semua hakikat tersebut di atas pasti
Pengampunanyang ditawarkan termasuk juga semua dosa-dosa pribadi yang kita lakukan : * 1 Yohanes 1:9. Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. Kalau dosa asal/ dosa waris yang diperbuat Adam dapat menjalarkan "natur dosa" ke seluruh manusia.
Namunsayangya manusia kerap meremehkan dosa-dosa kecil, padahal jika dosa kecil sering dilakukan maka lama-lama akan menjadi dosa besar. Rasulullah SAW bersabda: "Tidak ada dosa besar jika dihapus dengan istighfar (meminta ampun pada Allah) dan tidak ada dosa kecil jika dilakukan terus menerus." (HR Baihaqi).
Akibatnya manusia mengalami keterpisahan dengan Allah, dan Allah mengusir Adam dan Hawa keluar dari Taman Eden dengan menanggung segala akibat dosa mereka (lih. Kej 3:16-23). Dalam kondisi terluka oleh dosa, manusia tidak mungkin bersatu dengan Tuhan yang adalah kudus. Karena dosa asal, Surga tertutup bagi semua manusia sampai kematian Tuhan
6pE7xk. Edukasi Jumat, 9 Juni 2023 - 0919 WIB Jakarta – Neraka dipercaya sebagai tempat siksaan yang abadi bagi mereka yang melakukan kejahatan atau dosa-dosa dan melanggar hukum ilahi. Siksa neraka sendiri adalah gambaran tentang penderitaan yang abadi, melebihi batas agama dan kepercayaan menggambarkan neraka sebagai tempat di mana jiwa yang terkutuk menghadapi hukuman atas dosa-dosa mereka selama hidup di dunia. Tahukah kamu apa siksa paling ringan di dalam neraka? Siksa neraka paling ringan Ilustrasi Disebutkan oleh Buya Yahya dalam ceramahnya di Al-Bahjah TV bahwa siksa paling ringan di neraka adalah menggunakan sandal beralaskan api panas. Bahkan saat sandal itu dipakai dapat membuat ubun-ubun sampai mendidih. “Di neraka itu paling ringan siksanya adalah orang disiksa suruh pake sandal paling ringannya itu, sandalnya dari api kemudian saat dipake itu sandal ubun-ubunnya mendidih. Itu paling ringannya siksa di neraka,” jelas Buya Yahya yang dikutip pada Jumat, 8 Juni 2023. Halaman Selanjutnya Disampaikan oleh sang ulama bahwa siksa neraka ringan tersebut tentu juga diperuntukkan kepada orang-orang yang hanya melakukan dosa ringan. Bukan dosa berat seperti meninggalkan sholat, berzina hingga memakan uang riba. Kami kirim berita paling update di pagi dan sore hari langsung ke telegram Kamu! Pssst ada quiz dan giveaway juga Topik Terkait Siksa Neraka Neraka Siksa Ringan Buya Yahya Viva Edukasi Ulama Jangan Lewatkan Capaian ini adalah yang ketiga kalinya diraih oleh Universitas Bakrie secara berturut-turut sejak 2021, 2022, dan tahun ini 2023. Universitas Gadjah Mada UGM adalah sebuah perguruan tinggi yang terletak di Yogyakarta, Indonesia. Didirikan pada tanggal 19 Desember 1949. Hari Raya Idul Adha 10 Zulhijah 1444 H jatuh pada Kamis, 29 Juni 2023 Masehi. Berbarengan dengan itu umat Muslim juga akan menyembelih hewan kurban. Berikut kriterianya. Penggagas puisi esai Denny JA mengatakan selain Indonesia dan Malaysia, Thailand juga negara yang memiliki penulis puisi esai terbanyak. Didirikan pada tahun 1849, Universitas Indonesia UI adalah salah satu perguruan tinggi terkemuka di Indonesia dan diakui secara internasional. Sebanyak 120 mahasiswa yang berasal dari sejumlah daerah di Indonesia, mengikuti ajang kompetisi HOSPITOUR 2023. Terpopuler Sering dijumpai di tengah-tengah masyarakat seseorang memanggil orang lain, terlebih saat yang dipanggil menggunakan kopiah putih, dengan panggilan Pak Haji. Boleh kah? Dalam meningkatkan pengembangan Lokakarya peningkatan kapasitas daya desa, Kemendikbudristek mengharapkan Cagar budaya di setiap desa harus terjaga dengan baik. Hasil penyelidikan sementara atas kematian mahasiswa jurusan Sosiologi FISIP Universitas Sumatera Utara USU, bernama Mahira Dinabila 19 diduga bunuh diri. Proses pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru PPDB Kota Bandung telah dimulai. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menambah kuota Penerimaan Peserta Didik Baru PPDB untuk SMA dan SMK Negeri di Jateng tahun 2023 sebanyak kursi. Selengkapnya VIVA Networks PT Astra Honda Motor AHM meluncurkan Honda XL750 Transalp di Indonesia. Motor baru Honda yang hadir di RI itu cocok buat orang kaya yang suka petualangan, karena dicipa Nissan GTR R35 di BlackAuto Battle 2023 berhasil memecahkan rekor. Tercatat tenaga yang disemburkan lebih besar dari Bugatti Veyron di atas mesin dynamometer. Selengkapnya Isu Terkini
DOSA ADALAH PENYEBAB HUKUMAN ATAU SIKSAOleh Syaikh Abdulmalik bin Ahmad bin al-Mubarak RamadhaniSegala sesuatu itu berada dalam kekuasaan Allâh dan segala sesuatu yang ada dalam kekuasaan Allâh berjalan sesuai dengan perintah-Nya. Dan semua kesusahan yang menimpa munusia merupakan akibat dari perbuatan mereka sendiri. Allâh Azza wa Jalla itu maha adil lagi bijaksana. Semua manusia hidup dibawah naungan rahmat karena sebab kebaikan yang telah mereka lakukan, atau dibawah adzab akibat dari perbuatan buruk yang telah mereka kerjakan. Ketika seorang hamba itu istiqâmah di atas syariat Allâh, maka kehidupan dunianya akan lurus dan mendatangkan banyak manfaat, bukan madharat, juga dia akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda kelak di akhirat. Allâh akan memudahkan baginya segala bentuk kesulitan, dia akan dilayani oleh yang jauh maupun yang dekat, dan akan terdapat banyak kebaikan pada masyarkatnya, sebagaimana firman Allâh Azza wa Jalla وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٰ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَٰكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَJikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan ayat-ayat Kami itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.[Al-A’râf/796]Allâh juga berfirman mengenai Ahli kitabوَلَوْ أَنَّهُمْ أَقَامُوا التَّوْرَاةَ وَالْإِنْجِيلَ وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِمْ مِنْ رَبِّهِمْ لَأَكَلُوا مِنْ فَوْقِهِمْ وَمِنْ تَحْتِ أَرْجُلِهِمْDan sekiranya mereka sungguh-sungguh menjalankan hukum Taurat dan Injil dan al-Qur’an yang diturunkan kepada mereka dari Rabbnya, niscaya mereka akan mendapat makanan dari atas dan dari bawah kaki mereka.[Al-Mâidah/566]Dan tidak ada yang mengurangi menghalangi nikmat tersebut kecuali dosa yang dia lakukan. Allâh Azza wa Jalla berfirmanفَكُلًّا أَخَذْنَا بِذَنْبِهِMaka masing-masing mereka itu Kami siksa disebabkan dosanya [Al-Ankabût/2940]Allâh juga berfirmanوَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍDan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allâh memaafkan sebagian besar dari kesalahan-kesalahanmu.[As-Syûrâ/4230]Juga firman-Nyaمَا أَصَابَكَ مِنْ حَسَنَةٍ فَمِنَ اللَّهِ ۖ وَمَا أَصَابَكَ مِنْ سَيِّئَةٍ فَمِنْ نَفْسِكَApa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allâh, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari kesalahan dirimu sendiri.[An-Nisâ’/479]Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ، قَالَ أَقْبَلَ عَلَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ ـ صلى الله عليه وسلم ـ فَقَالَ “ يَا مَعْشَرَ الْمُهَاجِرِينَ خَمْسٌ إِذَا ابْتُلِيتُمْ بِهِنَّ وَأَعُوذُ بِاللَّهِ أَنْ تُدْرِكُوهُنَّ لَمْ تَظْهَرِ الْفَاحِشَةُ فِي قَوْمٍ قَطُّ حَتَّى يُعْلِنُوا بِهَا إِلاَّ فَشَا فِيهِمُ الطَّاعُونُ وَالأَوْجَاعُ الَّتِي لَمْ تَكُنْ مَضَتْ فِي أَسْلاَفِهِمُ الَّذِينَ مَضَوْا . وَلَمْ يَنْقُصُوا الْمِكْيَالَ وَالْمِيزَانَ إِلاَّ أُخِذُوا بِالسِّنِينَ وَشِدَّةِ الْمَؤُنَةِ وَجَوْرِ السُّلْطَانِ عَلَيْهِمْ . وَلَمْ يَمْنَعُوا زَكَاةَ أَمْوَالِهِمْ إِلاَّ مُنِعُوا الْقَطْرَ مِنَ السَّمَاءِ وَلَوْلاَ الْبَهَائِمُ لَمْ يُمْطَرُوا وَلَمْ يَنْقُضُوا عَهْدَ اللَّهِ وَعَهْدَ رَسُولِهِ إِلاَّ سَلَّطَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ عَدُوًّا مِنْ غَيْرِهِمْ فَأَخَذُوا بَعْضَ مَا فِي أَيْدِيهِمْ . وَمَا لَمْ تَحْكُمْ أَئِمَّتُهُمْ بِكِتَابِ اللَّهِ وَيَتَخَيَّرُوا مِمَّا أَنْزَلَ اللَّهُ إِلاَّ جَعَلَ اللَّهُ بَأْسَهُمْ بَيْنَهُمْDari Abdillah Ibnu Umar Radhiyallahu anhuma, beliau Radhiyallahu anhuma berkata, “Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam mendatangi kami seraya bersabda, “Wahai kaum muhajirin! Ada lima hal jika menimpa kalian, dan aku memohon perlindungan dari Allâh agar lima hal tersebut tidak kalian temukan;Tidaklah perbuatan keji muncul pada suatu kaum kemudian mereka terang-terangan melakukannya kecuali akan tersebar pada mereka penyakit levra dan penyakit-penyakit lainnya yang tidak pernah ada pada orang-orang sebelum mereka mengurangi timbangan dan takaran niscaya mereka akan ditimpa musim kekeringan dan kezhaliman para mereka enggan untuk mengeluarkan zakat harta mereka kecuali Allâh Azza wa Jalla akan enggan untuk menurunkan hujan dari langit, kalau bukan karena hewan ternak, mereka tidak akan mendapatkan pula mereka melanggar janji Allâh dan Rasul-Nya kecuali Allâh akan menjadikan musuh mereka berkuasa atas mereka, musuh yang akan merampas sebagian harta benda yang mereka milikiApabila para pemimpin mereka tidak berhukum dengan kitab Allâh, atau mereka memilah-milah apa yang telah Allâh turunkan, niscaya Allâh akan menghadirkan permusuhan diantara mereka.[1]Beginilah buruknya keadaan akibat dosa, tidaklah terjadi pada suatu kaum kecuali akan mendatangkan keburukan. Musuh akan muncul menghilangkan atau merampas kekayaan dan rezeki- rezeki mereka, merusak kehormantan mereka dan mengekang kebebasan mereka. Mereka akan ditimpa kemungkaran-kemungkaran yang sesuai dengan besarnya dosa yang telah mereka lakukan, kebaikan akan luput dari mereka sebanyak ketaatan yang luput dari mereka. Sungguh Allâh maha bijaksana dalam memberi hukuman, dan kita hanya meminta pertolongan HUKUMAN Hukuman ada dua jenis. Hukuman Jenis Pertama; Hukuman Qadariah Yaitu semua musibah fisik yang menimpa manusia berupa kefakiran, kekeringan, harga yang melambung tinggi, kezhaliman para pemimpin, berkuasanya para musuh, rusaknya harta dan anak-anak, hilangnya ketentraman hidup, gempa bumi, banjir, longsor dan lain-lain, sebagai akibat dari perbuatan dosa yang mereka lakukan, sebagaimana dielaskan oleh Allâh dalam banyak firman-Nya, diantaranya Kefakiran, kekeringan dan kekurangan buah-buahan karena dosa-dosa yang mereka lakukan. Allâh Azza wa Jalla berfirmanوَلَقَدْ أَخَذْنَا آلَ فِرْعَوْنَ بِالسِّنِينَ وَنَقْصٍ مِنَ الثَّمَرَاتِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُونَDan sesungguhnya Kami telah menghukum Fir’aun dan kaumnya dengan mendatangkan musim kemarau yang panjang dan kekurangan buah-buahan, supaya mereka mengambil pelajaran. [Al-A’râf/7130]Adapun banjir, penenggelaman ke dasar bumi, dan yang lainnya, sesuai dengan firman Allâh Azza wa Jallaفَكُلًّا أَخَذْنَا بِذَنْبِهِ ۖ فَمِنْهُمْ مَنْ أَرْسَلْنَا عَلَيْهِ حَاصِبًا وَمِنْهُمْ مَنْ أَخَذَتْهُ الصَّيْحَةُ وَمِنْهُمْ مَنْ خَسَفْنَا بِهِ الْأَرْضَ وَمِنْهُمْ مَنْ أَغْرَقْنَا ۚ وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيَظْلِمَهُمْ وَلَٰكِنْ كَانُوا أَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُونَMaka masing-masing mereka itu Kami siksa disebabkan dosanya, maka di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil dan di antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan di antara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan di antara mereka ada yang Kami tenggelamkan, dan Allâh sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri. [Al-Ankabut/2940]Yang lebih berat dari itu semua adalah mereka dihukum dengan hilangnya keimanan dan hidayah, serta tidak bermanfaatnya ilmu yang dimiliki. Allâh Azza wa Jalla berfirmanوَنُقَلِّبُ أَفْئِدَتَهُمْ وَأَبْصَارَهُمْ كَمَا لَمْ يُؤْمِنُوا بِهِ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَنَذَرُهُمْ فِي طُغْيَانِهِمْ يَعْمَهُونَDan begitu pula Kami memalingkan hati dan penglihatan mereka seperti mereka belum pernah beriman kepadanya al-Qur’ân pada permulaannya, dan Kami biarkan mereka bergelimang dalam kesesatannya yang sangat. [Al-An’âm/6110]Dan زَاغُوا أَزَاغَ اللَّهُ قُلُوبَهُمْ ۚ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَMaka tatkala mereka berpaling dari kebenaran, Allâh memalingkan hati mereka; dan Allâh tidak memberi petunjuk kepada kaum yang fasik. [As-Shaf/615]Ibnu Qayyim rahimahullah mengatakan dalam Zâdul Ma’âd, “Barangsiapa memiliki pengetahuan tentang alam ini dan awal mulanya, maka dia akan mengetahui bahwa semua kerusakan yang terjadi di udara, tumbuh-tumbuhan, hewan dan keadaan keluarga, muncul setelah penciptaan yaitu ada dengan sebab yang mengakibatkan hal-hal itu terjadi. Perbuatan bani Adam dan penyelisihan mereka terhadap para rasul akan tetap mendatangkan bagi mereka kerusakan yang bersifat umum dan khusus, akan mendatangkan penyakit, kekeringan, hilangnya berkah bumi, tumbuhan dan buah-buahan. Perkara-perkara ini datang silih berganti. Jika pengetahuanmu belum meliputi ini semua maka cukuplah bagi kamu firman Allâh Azza wa Jalla ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَTelah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supaya Allâh merasakan kepada mereka sebahagian dari akibat perbuatan mereka, agar mereka kembali ke jalan yang benar. [Ar-Rûm/3041]Terapkan ayat ini dengan keadaan alam ini! Cocokkan ayat ini dengan realita yang terjadi sekarang ini! Kamu akan bisa melihat bagaimana terjadinya penyakit, hama pada buah-buahan, pertanian, hewan ternak, di setiap waktu. Kamu juga akan bisa melihat penyakit yang satu menimbulkan penyakit yang lainnya. Setiap kali manusia melakukan kezhaliman dan kejahatan, Allâh Azza wa Jalla mendatangkan bagi mereka penyakit dan kerusakan pada sumber gizi mereka, buah-buahan, udara, air, badan, bentuk, rupa, dan akhlak mereka, akibat dari perbuatan zhalim mereka. Dahulu biji gandum dan biji-bijian lainnya lebih besar dari yang ada sekarang. Imam Ahmad meriwayatkan dengan sanadnya, bahwa terdapat disebagian gudang Bani Umayyah karung yang berisi biji gandum sebesar biji kurma tertulis di atasnya seperti inilah yang tumbuh di masa ini beliau rahimahullah sebutkan dalam Musnadnya setelah sebuah hadits yang beliau penyakit dan kerusakan ini merupakan sisa dari adzab yang Allâh Azza wa Jalla timpakan kepada umat terdahulu. Sisa adzab ini diperuntukkan bagi mereka yang terdapat pada mereka perbuatan-perbuatan umat terdahulu sebagai bentuk hukuman, keadilan dan penunaian. Ini telah diisyaratkan oleh Nabi Shallallahu alaihi wa sallam dengan sabda Beliau Shallallahu alaihi wa رِجْزٍ وَعَذَابٌ أُرْسِلَ عَلَى طَائِفَةٍ مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَSesungguhnya dia merupkan sisa dari kotoran atau azab yang dikirimkan kepada Bani IsrailAllâh Azza wa Jalla juga menimpakan angin puting beliung kepada suatu kaum selama tujuh malam dan delapan hari, kemudian Allâh Azza wa Jalla menyisakan sedikit dari hari-hari Azza wa Jalla menjadikan perbuatan baik dan buruk saling berkaitan dengan akibatnya. Tidak mau melakukan kebaikan, tidak mengeluarkan zakat atau sedekah merupkan sebab hujan tidak turun dari langit yang menyebabkan kekeringan dan pacekelik. Allâh Azza wa Jalla juga menjadikan perbuatan zhalim terhadap orang-orang miskin, curang dalam timbangan dan takaran, serta sikap semena-mena terhadap orang lemah, sebagai sebab timbulnya kezhaliman para pemimpin. Para pemimpin yang tidak memiliki rasa iba dan kasih sayang, pada hakikatnya merupakan hasil dari perbuatan rakyat yang muncul dalam bentuk para pemimpin. Terkadang juga dalam bentuk penyakit yang merata, atau rasa sedih, dan kebingungan yang mendera jiwa, dan tidak lepas darinya. Terkadang juga dalam bentuk terhalangnya berkah dari langit dan yang berakal akan memandang setiap penjuru alam ini untuk menyaksikan dan melihat keadilan dan kebijaksanaan Allâh Azza wa Jalla, sehingga dengan itu dia akan tahu bahwa para Rasul dan pengikutnya berada dalam jalan keselamatan. Adapun selain mereka, maka mereka berada di atas jalan kebinasaan, menuju tempat kebinasaan, Allâh maha mampu melakukan segala urusan, tidak ada yang bisa membantah hukum yang telah ditetapkan-Nya, dan tidak ada yang mampu menolak perintah-Nya, dan hanya kepada Allâh meminta taufik.”. Selesai perkataan Ibnul Qayyim. 2. Hukuman Jenis Kedua Hukuman Syar’i Yaitu Allâh mengharamkan kepada mereka apa yang telah dihalalkan. Allâh Subhanahu wa Ta’ala berfirmanوَعَلَى الَّذِينَ هَادُوا حَرَّمْنَا كُلَّ ذِي ظُفُرٍ ۖ وَمِنَ الْبَقَرِ وَالْغَنَمِ حَرَّمْنَا عَلَيْهِمْ شُحُومَهُمَا إِلَّا مَا حَمَلَتْ ظُهُورُهُمَا أَوِ الْحَوَايَا أَوْ مَا اخْتَلَطَ بِعَظْمٍ ۚ ذَٰلِكَ جَزَيْنَاهُمْ بِبَغْيِهِمْ ۖ وَإِنَّا لَصَادِقُونَDan kepada orang-orang Yahudi, Kami haramkan segala binatang yang berkuku dan dari sapi dan domba, Kami haramkan atas mereka lemak dari kedua binatang itu, selain lemak yang melekat di punggung keduanya atau yang di perut besar dan usus atau yang bercampur dengan tulang. Demikianlah Kami hukum mereka disebabkan kedurhakaan mereka; dan sesungguhnya Kami adalah Maha Benar. [Al-An’am/6146]Allâh mengabarkan bahwa Dia mengharamkan kepada mereka beberapa hal dikarenakan kezhaliman dan sikap melampaui batasa mereka. Diharamkan kepada mereka setiap hewan berkuku seperti unta dan semisalnya, Allâh juga mengharamkan lemak sapi dan kambing kecuali yang menempel pada punggung, usus, dan juga kisah Bani Israil yang mempersulit diri mereka ketika diperintahkan untuk menyembelih sapi betina sebagaimana disebutkan dalam surat al-Baqarah. Allâh Azza wa Jalla memerintahkan mereka untuk menyembelih sapi manapun yang mudah mereka dapatkan, akan tetapi mereka membangkang perintah Allâh Azza wa Jalla dengan melontarkan banyak pertanyaan yang akhirnya mempersulit mereka. Ibnu Abbâs Radhiyallahu anhuma berkata, “Seandainya mereka mengambil sapi yang paling mudah bagi mereka, niscaya itu sudah cukup. Akan tetapi mereka mempersulit diri mereka sehingga Allâh Azza wa Jalla mempersulit mereka.” Ini diriwayatkan oleh Ibnu jarir dalam Allâh Azza wa Jalla menimpakan kepada mereka belenggu dan beban dengan cara mempersulit sifat sapi yang diperintahkan untuk disembelih disebabkan karena dosa pembangkangan mereka terhadap perintah Allâh Azza wa Jalla.[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 06/Tahun XVIII/1436H/2014M. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax Pemasaran 085290093792, 08121533647, 081575792961, Redaksi 08122589079] ______ Footnote [1] Dikeluarkan oleh Ibnu Mâjah dan dishahihkan oleh Imam al-Albani rahimahullah Home /A7. Hikmah Dibalik Musibah/Dosa Adalah Penyebab Hukuman...
Jakarta - Zina termasuk bagian dari dosa besar yang paling dibenci oleh Rasulullah SAW. Bahkan, Allah SWT telah melarang hamba-hamba-Nya untuk mendekati segala hal yang dapat menjerumuskannya ke jurang Abu Bakar Jabar al-Jazairi dalam Kitab Minhajul Muslim menerangkan, zina adalah perbuatan haram dengan melakukan hubungan badan, baik melalui kemaluan atau dubur oleh dua orang yang bukan pasangan suami dalam Al-Qur'an dikatakan bahwa zina merupakan suatu perbuatan yang keji dan jalan yang buruk. Orang yang melakukan zina berarti telah mengotori jiwanya dengan sifat-sifat yang buruk, baik di mata sesama manusia maupun di sisi Allah SWT. Melalui surat Al-Isra ayat 32, Allah SWT telah menegaskan larangan berbuat zina melalui firmannyaوَلَا تَقْرَبُوا۟ ٱلزِّنَىٰٓ ۖ إِنَّهُۥ كَانَ فَٰحِشَةً وَسَآءَ سَبِيلًاArtinya "Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk." QS Al-Isra 32.Turut disebutkan dalam buku Wanita-wanita yang Dimurkai Nabi oleh Muhammad Masykur, pelaku zina akan mendapatkan dampak negatif, tidak hanya di dunia tetapi juga di akhirat yang sudah berumah tangga dan masih melakukan perzinaan akan membuat hancurnya kehormatan rumah tangga. Selain itu, pelaku zina juga dapat keluarga dan nama baik orang tua sehingga termasuk perbuatan dosa seperti apa dampak negatif bagi pelaku zina di akhirat kelak? Ini ini di antara siksaan bagi pelaku zina di akhirat, dirangkum dari buku Ternyata Kita Tak Pantas Masuk Surga karya H. Ahmad Zacky El Syafa & Dosa-dosa Jariah karya Rizem Hisab yang Berat dan Dimurkai Allah SWTPelaku zina di akhirat kelak akan mendapatkan balasan berupa hisab yang berat serta dimurkai Allah SWT. Dalam suatu riwayat hadits telah diterangkan dampak negatif bagi pelaku zina di akhirat, Rasulullah SAW bersabda"Hai kamu muslimin, takutlah kamu terhadap perbuatan zina, karena didalamnya ada enam perkara, yaitu hilangnya cahaya di wajah, umur pendek, dan akan terus berada dalam keadaan fakir. Sedang tiga perkara di akhirat, mendapat kemurkaan Allah, siksa yang jelek, dan azab neraka." HR Baihaqi.2. Hidup Kekal di Neraka JahanamDi akhirat kelak, pelaku zina akan hidup kekal di Neraka Jahanam. Muka pelaku zina akan ditarik dengan rantai ke jurang neraka paling dahsyat. Hal ini turut digambarkan dalam hadits, sebagaimana dikatakan melalui sabda Rasulullah SAW"Di Jahanam, ada sebuah lembah ada suatu lembah yang dipenuhi oleh ular berbisa. Ukurannya sebesar leher unta dan akan mematuk orang yang meninggalkan sholat. Bisanya akan menggerogoti tubuh selama 70 tahun hingga terkelupas sana juga terdapat lembag bernama Jubb al-Huzn. Di dalamnya dipenuhi ular dan kalajengking. Ukuran kalajengkingnya sebesar bighal peranakan keledai atau kuda dan memiliki 70 sengat. Masing-masing kalajengking memiliki kantung bisa untuk menyengat pezina dan memasukkan isi kantong bisanya ke dalam tubuh pezina zina akan merasakan kepedihan selama 1000 tahun. Kemudian terkelupaslah daging-dagingnya dan akan mengalir dari kemaluannya nanah dan darah busuk." HR Baihaqi.3. Dibakar dengan Api yang BerkobarPelaku zina di akhirat nantinya akan dibakar dengan api yang menyala-nyala. Dalam sebuah hadits dari Samurah bin Jundub RA, ia berkata Rasulullah SAW bermimpi didatangi oleh malaikat Jibril dan Mikail, lalu bercerita"Kamu berjalan hingga kami tiba di sebuah dapur yang mulutnya kecil, tetapi di bawahnya luas. Dari dalam lubang itu terdengar suara berisik. Kami pun melongok ke dalamnya. Di sana, kami melihat para lelaki dan wanita telanjang dan dibakar api yang berkobar di lidah api menyentuhnya, mereka pun berteriak dengan histeris karena panasnya. Aku lantas bertanya kepada malaikat, 'Siapakah gerangan itu?' Malaikat menjawab, 'Mereka adalah para pezina. Ini azab mereka hingga hari kiamat.'" HR Bukhari.Meskipun hadits tersebut didasarkan pada sebuah mimpi, tetapi mimpi para nabi dapat dikatakan sebagai wahyu yang haq atau dampak negatif bagi pelaku zina di akhirat, yaitu akan mendapat siksaan yang pedih dan kekal. Semoga dapat menjadi renungan untuk selalu menjauhi perbuatan zina ya, detikers!Simak Video "Turis Asing Soroti Pasal Zina KUHP Baru, Menkumham Beri Penjelasan" [GambasVideo 20detik] lus/lus